Kamis, 21 Oktober 2010

KEYAKINANKU YANG TAKKAN PERNAH BERUBAH

Assalamualaikum…
Ahmad bin Hanbal berkata :
"Jika melihat seorang pemuda tumbuh bersama ahli sunnah wal jama'ah maka harapkanlah (kebaikannya) dan jika kamu lihat dia tumbuh bersama ahli bid'ah maka berputusasalah kamu dari (mengharap kebaikan)nya. Karena sesungguhnya pemuda itu tergantung di atas apa ia pertama kali tumbuh." (Al-Adabus Syari'ah ibnu Muflih 3/77 dalam kilauan mutiara hikmah p.61)
Dari Abdullah bin Syaudzab dari Ayyub ia berkata :
"Termasuk kenikmatan bagi seorang pemuda dan orang-orang non Arab ialah jika Allah menurunkan taufiq kepada mereka untuk mengikuti orang yang berilmu dikalangan ahli sunnah" (Al-Lalikai 1/60 no.30 dalam kilauan mutiara hikmah p.62)
Cukuplah bagi saya untuk berloyalitas dengan Al-Quran dan As-Sunnah yang dipahami dengan pemahaman salaful Ummah. Tak sudilah saya jadi begundal-begundal kelompok-kelompok yg baru trmasuk HT/I dan mereka yang punya pemikiran bid'ah. Cukup bagi awak madzhab dan nama ahlus sunnah wal jama'ah dalam beragama dan mengarungi kehidupan. Masuk surga tidak ditentukan oleh ikut dan tidaknya awak ke kelompok mereka. Masuk neraka pun tidak ditentukan oleh ketidaksukaan saya atas ulah dan sepak terjang mereka. Melainkan sejauh mana komitmen dan realisasi setiap muslim untuk berpegang teguh dengan ajaran Islam dengan pemahaman yang shohih sebagaimana yang dipahami dan diamalkan oleh para salaful ummah.
Semoga pengakuan kelompok yang mendakwahkan madzhab ahlus sunnah bukan sekedar pengakuan kosong tanpa makna. Bukan pula termasuk orang yang dimaksud dalam sebuah syair masyhur yang maknanya :
Betapa banyak orang yang mengaku punya hubungan dengan Layla, namun dia tidak mau mengakuinya.
Ya Allah Sang Pembolak-balik hati, balikkanlah hati kami dalam ketaatan kepadamu.
Maha suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan (yang haq) melainkan Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu AMIN..
(SESUAI PENELUSURAN DI INTERNET.Sekitar 15% anggota mereka (HTI)
Sekitar 7% orang-orang Baru mengagumi anggota mereka(HTI)
Dan 5/7% orang BARU keluar dari anggota mereka(HTI), mereka keluar di sebabkan mereka benar-benar tau karana aqidah mereka(HTI) itu ber beda dengan aqidah Ahlus sunnah wal jamaah.)

["Sebelum kiamat nanti ada beberapa tahun yang penuh penipuan. Pada saat itu orang yang dusta dianggap jujur, orang yang jujur dianggap dusta, orang yang bisa dipercaya dianggap berkhianat, orang yang berkhianat dipercaya, dan ruwaibidhah bebas berbicara."
Syaikh Bakr menjelaskan : ("Ruwaibidhah) ialah orang hina yang berbicara tentang urusan-urusan umat. Ia sebenarnya tidak layak berbicara tentang urusan-urusan umat, tetapi NEKAT berbicara."]
Di mana-mana mereka berteriak tentang perjuangan penegakan syariat Islam. Di kampus, mimbar-mimbar jum'at, majalah, buletin, spanduk, selebaran, diskusi publik, radio, internet, ski-ski anak-anak SMU dan sebagainya. Namun disisi lain menolak salah satu sumber hukum yang telah ditetapkan oleh syariat dan disepakati oleh para ulama Ahlus Sunnah. Iya, ironis ! Mereka itu -dan hizbiyyin yang lain- adalah para pembual kelas kakap.
Bah, "beraktivitas sesuai dengan hukum-hukum syariat", katanya. Itu semua hanyalah bualan gombal. Hanyalah gas bau yang keluar dari orang-orang yang terkena penyakit ambeien. Lihat saja manhaj dakwah mereka yang telah menyimpang dari manhaj dakwah para nabi. Di mana-mana berteriak pendirian Daulah Islamiyyah - Daulah Khilafah Rasyidah. Mimpi indah itulah yang sering mereka tancapkan ke otak-otak pemuda dan pemudi muslim. Buaian ketika khilafah berdiri : bebas paspor, visa, pajak, sekolah gratis, air gratis, listrik gratis, subsidi bagi kaum miskin, jaminan kesehatan, dan khayalan-khayalan indah mereka yang lain ; seolah adalah akar benalu yang dicengkeramkan ke otak kanan dan kiri para pemuda dan pemudi muslim. Pembaca yang budiman, siapa yang tidak terbuai dengan itu semua ?
Padahal Allah Ta'ala berfirman :
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.'" (Qs. Al-Anbiya : 25)
Syaikh Rabi bin Hadi 'Umair Al-Madhkaly menuturkan setelah menyitir beberapa ayat berkenaan dengan dakwah-dakwah para nabi dengan ciri-ciri umum :
"Itulah dakwah para nabi semua. Diantara mereka 'ulul azmi' yang menjadi pimpinan mereka, Yaitu para nabi yang jumlahnya 24.000 hingga 100.000 orang. Mereka berjalan di atas satu manhaj dalam dakwahnya. Mereka mengungkapkan satu ungkapan, yaitu TAUHID. Hanya tauhidlah yang menjadi permasalahan dan dasar paling penting yang mereka sampaikan kepada manusia semua, baik semua generasi, perbedaan lingkungan, negara maupun jaman mereka"
Beliau melanjutkan :
"Dari hal-hal yang menunjukkan, bahwa ini adalah satu-satunya jalan yang menyajikan seseorang itu berjalan dalam mendakwahkan agama Allah kepada Manusia, dan kesunnahan dari sunnah-sunnah yang telah digariskan untuk para nabi dan para pengikutnya yang dipercaya. Tidak boleh menggantikannya dan tidak ada perbandingan darinya" (Cara Dakwah para Nabi p.11 & p.12)
Jika Anda merasa berkewajiban untuk berdakwah, maka buku karya Syaikh Rabi Cara Dakwah para Nabi sungguh bagus menjadi bahan renungan. Di sana akan Anda dapati bantahan mematikan terhadap orang-orang atau kelompok/partai yang terlalu berlebih-lebihan dalam masalah kepemimpinan (Daulah Islamiyah)
"Tanpa mengadopsi aktivitas secara fisik (bersenjata) dalam upayanya menegakkan Daulah Khilafah", kata orang HT. Bah ! Apa sih mau mereka ? Apakah dengan ini mereka mau menarik simpati para akhwat yang berhati lemah? Jika Anda punya kerabat muslimah jangan biarkan mereka tertipu dengan akal bulus hizbiyyin itu. Ingat rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dulu, meski jumlahnya belum banyak dan belum tersebar ke seluruh dunia, berani berperang, berjihad bersama para shahabatnya. Namun ironis, orang yang katanya mengadopsi hukum islam, malah mengatakan perkataan konyol.
Saya jadi teringat sebuah hadits yang pernah saya baca dalam buku Ustadz gadungan Berlagak Alim, karya syaikh Bakr bin Abu Zaid.
"Sebelum kiamat nanti ada beberapa tahun yang penuh penipuan. Pada saat itu orang yang dusta dianggap jujur, orang yang jujur dianggap dusta, orang yang bisa dipercaya dianggap berkhianat, orang yang berkhianat dipercaya, dan ruwaibidhah bebas berbicara." (HR. Bukhari dalam Ustadz Gadungan Berlagak Alim p.57)
Syaikh Bakr menjelaskan : ("Ruwaibidhah) ialah orang hina yang berbicara tentang urusan-urusan umat. Ia sebenarnya tidak layak berbicara tentang urusan-urusan umat, tetapi nekad berbicara."
Iya, Anda semua telah tahu siapa-siapa mereka. Mereka telah mengisi kampus-kampus,yayasan-yayasan kita dengan kebodohan. Mereka menjelma menjadi ustadz-ustadz gadungan. Menjelma menjadi da'i-da'i polesan. Yang setelah melalui beberapa daurah marhalah beberapa kali, namun seolah tiba-tiba menjadi Syaikhul Kabir. Seorang Mujtahid Mutlak yang dengan seenak perutnya berfatwa. Betapa banyak yang telah tertipu dengan penampilan klimisnya. Bah ! Dasar ustadz gadungan.
Benar, kita tak tahu isi hati mereka, namun penampakannya membuat kita bertanya atas sepak terjang mereka. Atau mungkinkah mereka tidak menerima hadits Umar tentang ikhlas tersebut, hanya karena haditsnya yang Ahad dan berbicara masalah aqidah ? Lalu kalaupun mereka telah mengirimkan delegasi ke hadapan hidung Presiden Prancis, mengapa pula mereka publikasikan kepada orang yang tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya mengelus dada sambil mengumpat kebijakan batil orang-orang kafir kurang ajar itu ? Perang opini ? Pembentukan opini publik ? tmn Saya pernah dikirimi surat seseorang agar membantu kaum muslimah di Prancis dengan memberikan urun tenaga dengan mengikuti polling yang pada saat itu disebutkan sudah mencapai lebih dari lima puluh persen. Namun lihat hasilnya. Meski menang dengan pemungutan suara sekalipun, saya tidak begitu yakin presiden Prancis dan bawahannya akan mencabut larangan itu.
Di sebagian negeri Islam saja, kadang orang tidak bisa bebas mengekspresikan keIslamannya, apalagi di negeri kafir. Hendaknya seseorang itu tahu siapa dirinya. Seekor punguk tidaklah pantas merindukan rembulan. Ingat itu.
Sekali lagi, kita jadi ingin bertanya, Untuk apa mereka mau memberikan surat untuk Presiden Prancis ke umat, apa ingin memberi laporan hasil kerja. Agar kaum muslimin yang kebanyakan bodoh lagi awam menjadi loyalis dan anggotanya. Bah, tak sudilah saya. Tak sudilah saya jadi cecunguk-cecunguk orang-orang HT yang tak tahu diri,yang maunya serba instan dan cepat saji. Ingat agama itu bukan balsem yang sekali oles langsung terasa kasiatnya, atau mie instan yang direbus 3 menit langsung siap dilahap dan disantap. Okeeeey.wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar